Pidato Pertama SBY Sebagai Presiden Terpilih 2009-2014


TRANSKRIPSI
PIDATO PENERIMAAN PRESIDEN TERPILIH
REPUBLIK INDONESIA 2009-2014
DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono
KEMAYORAN, JAKARTA, 20 AGUSTUS 2009


Bismillahirahmanirahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua,

Rakyat Indonesia di seluruh pelosok negeri yang saya cintai,
Hadirin yang saya muliakan,
Pertama-tama, kita bersyukur bahwa bangsa kita, sekali lagi, telah berhasil melakukan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2009 secara damai dan demokratis. Hal ini menandakan semakin mekarnya kehidupan demokrasi di Republik Indonesia yang tercinta ini. Kita semakin melangkah maju dalam proses transformasi politik menuju sistem pemerintahan yang stabil, terbuka, dan matang.

Alhamdulillah, dengan keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi yang menegaskan keputusan KPU tentang hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 18 Agustus yang lalu, KPU telah menetapkan pasangan SBY-Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk masa bakti 2009-2014.

Saya bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena mendapatkan kepercayaan rakyat, untuk memimpin kembali bangsa Indonesia yang besar ini. Atas kepercayaan dan amanah yang mulia ini, dari lubuk hati yang paling dalam, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia. Dalam kesempatan yang baik ini pula, dengan penuh kerendahan hati dan rasa tanggung jawab, saya menerima amanah yang mulia tersebut.

Saya juga ingin menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada KPU dan KPUD, Bawaslu dan Panwaslu, Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia, Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lain yang terkait, yang secara bersama-sama telah menyelenggarakan, mengawasi, mengadili, menjaga keamanan, serta memfasilitasi keseluruhan proses demokrasi ini dengan sebaik-baiknya.

Secara khusus saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada lembaga pemantau pemilu, baik dari dalam dan luar negeri, serta masyarakat madani, yang turut mengawasi proses demokrasi di Indonesia. Demikian pula kepada insan pers dan media massa, yang telah meliput dan mengabarkan seluruh rangkaian kegiatan pemilu sehingga dapat diikuti oleh masyarakat luas dengan mudah.

Selanjutnya, saya ingin menyampaikan rasa hormat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Prabowo Subianto, serta Bapak Muhammad Jusuf Kalla dan Bapak Wiranto atas partisipasi aktif beliau-beliau sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu tahun 2009. Mereka adalah putra-putri bangsa, yang telah memberikan yang terbaik demi kemajuan demokrasi kita. Walaupun Pemilu 2009 telah berakhir, saya yakin pengabdian beliau-beliau semua kepada bangsa dan negara tidak akan mengenal batas akhir, dan akan terus berlanjut.

Tentu saja, saya tidak bisa melupakan bahwa kemenangan pasangan SBY-Boediono tidak terlepas dari dukungan, dedikasi, semangat, dan kerja keras dari para pendukung, baik yang hadir dalam acara malam ini maupun yang berada di seluruh pelosok negeri, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

Secara khusus, saya dan Pak Boediono ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada partai-partai pendukung, Tim Kampanye SBY-Boediono di pusat maupun di daerah, relawan-relawan, dan tokoh-tokoh masyarakat, serta begitu banyak simpatisan di seantero Nusantara, bahkan di mancanegara. Dukungan dan kerja keras Saudara-saudara semua telah membuahkan hasil yang sangat meyakinkan, yaitu pencapaian suara 73.874.562 pemilih, atau setara dengan 60,8 persen.

Kepada keluarga saya dan keluarga Pak Boediono, saya sampaikan terima kasih yang tak terhingga. Tanpa dukungan mereka, tidak mungkin kami mampu menjalani pasang surutnya kampanye yang berlangsung berbulan-bulan. Mereka adalah sumber kekuatan sekaligus tempat berlabuh ketika badai sedang menerpa.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Hadirin yang saya muliakan,
Pada tahun 2004 banyak pengamat, dalam dan luar negeri, yang meragukan apakah presiden yang terpilih akan dapat menyelesaikan masa jabatannya secara penuh. Sekarang, kita bisa menjawab, insya Allah bisa, dan bahkan berlanjut untuk lima tahun lagi. Dari sisi itulah, Pemilu 2009 dapat dianggap sebagai salah satu tonggak sejarah bangsa. Kita berhasil menegakkan kedaulatan rakyat, melembagakan proses suksesi politik, dengan mekanisme yang demokratis, melalui pemilihan kepemimpinan nasional secara langsung dan berkala. Ini menandakan, bahwa Bangsa Indonesia bisa menjalankan kompetisi politik secara patut, teratur, dan beradab.

Karena itu, Saudara-saudara, kemenangan ini adalah kemenangan kita semua, kemenangan rakyat Indonesia. Kami berdua bertekad untuk bekerja sekeras-kerasnya, bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia, baik yang dalam Pemilu lalu mendukung kami maupun yang tidak, baik yang menggunakan hak pilihnya maupun yang tidak memilih. Marilah kita tanggalkan atribut-atribut, semboyan-semboyan, dan yel-yel Pemilu, untuk kita gantikan dengan semangat kebersamaan sebagai bangsa yang satu.

Ada waktunya kita berkompetisi, ada waktunya kita bersatu. Kita harus bekerja sama untuk masa depan semua. Masih banyak pekerjaan dan tantangan di depan kita. Marilah kita bersama-sama menjadikan hasil Pemilu ini sebagai modal bangsa, untuk membangun hari depan yang lebih baik lagi.

Saudara-saudara, saya ingin menyampaikan bahwa Pemilu bukanlah jawaban bagi semua persoalan, sebagaimana kekuasaan bukan pula tujuan akhir. Pemilu hanyalah sebuah awal, sementara kekuasaan hanyalah jalan untuk mencapai tujuan yang sebenarnya, yaitu masyarakat Indonesia yang merdeka dan adil, yang aman dan demokratis, serta yang maju dan sejahtera.

Rakyat Indonesia yang saya cintai,
Saya juga ingin mengingatkan bahwa pemerintahan yang sedang berjalan sekarang ini masih mengemban tugas hingga 20 Oktober 2009. Sesuai dengan amanah yang diberikan rakyat, saya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, akan melaksanakan dengan sebaik-baiknya seluruh agenda pemerintahan yang tersisa. Saya telah menginstruksikan seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu, untuk tetap bekerja sebagaimana mestinya sampai terbentuknya pemerintahan yang baru nanti.

Dalam dua bulan ke depan, saya akan mempersiapkan Rencana Aksi untuk pemerintahan periode 2009–2014. Di dalamnya termasuk program kerja 100 hari pertama, serta agenda kebijakan lima tahun ke depan. Semuanya ini adalah penjabaran lebih lanjut, dari visi dan misi yang telah saya sampaikan pada masa kampanye yang baru lalu.

Pada hakikatnya program ini mengandung kesinambungan dan perubahan. Hal-hal yang sudah baik kita lanjutkan, dengan lebih tajam lagi. Yang belum baik kita perbaiki dan sempurnakan. Bersamaan dengan itu kita bawakan ide baru, langkah baru dan dengan semangat yang baru.

Ke depan, kami akan berusaha meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. Kami akan memfokuskan peningkatan dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Kami juga akan memperkuat usaha-usaha ekonomi rakyat, terutama yang berskala mikro, kecil, dan menengah dengan peran aktif dari negara secara terukur.

Menyadari Indonesia sebagai negeri di mana pertanian masih berperan dalam kehidupan sosial ekonomi, kami akan memberikan tekanan baru pada revitalisasi pertanian. Di samping itu, kami akan memberikan dorongan baru untuk revitalisasi industri guna menciptakan basis ekonomi yang lebih kokoh.

Untuk mencapai semua itu kita akan memajukan pembangunan infrastruktur. Infrastruktur yang pertama adalah infrastrukur fisik, seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan perkapalan, rel kereta api, irigasi serta jaringan telekomunikasi. Yang kedua adalah soft infrastructure, yaitu iklim usaha yang mendukung peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat. Infrastuktur yang ketiga, yang tidak kalah pentingnya, adalah infrastruktur sosial, yaitu kebijakan-kebijakan pro rakyat yang langsung membantu kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.

Dengan infrastruktur yang makin lengkap dan kokoh, kita berharap investasi dan dunia usaha akan berkembang lebih pesat. Pada gilirannya, pertumbuhan perekonomian nasional akan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.

Saudara-saudara,
Semua program ini hanya mungkin berhasil jika dijalankan oleh pemerintah yang bersih dan cakap. Sebab itulah, upaya yang serius untuk menciptakan pemerintahan yang semakin bersih, antara lain melalui reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi, merupakan poros utama dari cakra pembangunan, yang akan kami jalankan dalam lima tahun ke depan.

Berkaitan dengan itu, saya akan mempersiapkan sebuah kabinet baru yang terdiri dari tenaga-tenaga yang kompeten, bersih, jujur, dan penuh dedikasi. Oleh karena itu, pakta integritas dan kontrak kinerja, akan menjadi bagian penting dalam pelaksanaan tugas kabinet mendatang. Saya akan memilih yang terbaik, yang profesional dari semua kalangan, baik dari partai politik maupun dari kalangan non-partai. Saya akan memastikan bahwa kabinet baru nanti akan siap untuk bekerja sejak hari pertama mereka dilantik.

Saudara-saudara,
Perkenankanlah saya sekarang untuk menyampaikan beberapa pesan dalam bahasa Inggris kepada dunia internasional, melalui perwakilan media asing yang hadir pada malam ini.

To all our international friends, please accept our deepest thanks for the goodwill and cooperation that you have shown us. I feel honored to have received so many kind words of congratulations and pledges of support through telephone calls and diplomatic letters from friends near and far, from many corners of the world. To all of you, I say, thank you for believing in Indonesia. Thank you for your faith in our democracy. And thank you for your unwavering friendship for Indonesia. You are part of our strength, our growth, and our success.

This has been yet another milestone elections in our nation’s history. Through this elections, the people have spoken. Through this elections, we have demonstrated loud and clear, that the people are the true sovereign in this land. Through this elections, the people of Indonesia have served notice to the world, that our democracy has achieved a point of no return. Democracy is here to stay, and it has taken root as a natural part of our national being, precisely because we cherish the values of tolerance and pluralism, as reflected in our national motto, “Bhinneka Tunggal Ika”.

The elections, of course, do not resolve our problems. But the elections have renewed a precious political mandate, opened a new chapter, and given us fresh energy to move on, to tackle the challenges for our time. In 1999, you could say that Indonesia faced a “crossroad”. Today, we are no longer standing on a crossroad, but on the threshold of greater heights. We are now living in a momentous time, a time replete with enormous challenges and boundless opportunity. There is no doubt that we will continue to face an uphill battle in our journey ahead, but we have plenty of will, to meet and overcome the challenges that lie await. If we have proved anything in the last five years, it is that Indonesia is a remarkably resilient and adaptive nation. In the years ahead, I will do my best to see to it, that Indonesia will not just survive, but excel. I will work with every fibre in my body, so that the next five years will be Indonesia’s best years.

And as we enter into the next political term, I renew my pledge, that Indonesia will extend our cooperation and goodwill to all our friends around the world. Indonesia will continue to be a constructive force for peace, for good, and for justice. We will continue to be at the forefront of international efforts to address global challenges from climate change to terrorism, from diseases to poverty, from human rights to reform of international economic order. And the world shall continue to benefit from our healthy nationalism, as well as our vibrant internationalism.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Toleransi dan kemajemukan kita adalah sebuah kekuatan, dan juga merupakan sifat yang hakiki dari ke-Indonesia-an. Marilah kita terus membangun kekuatan tersebut. Janganlah kita saling menyebar kebencian, menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan konflik dan perbedaan. Kita harus terus mempertahankan jati diri bangsa dengan empat pilar utama, yaitu NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pemilihan Umum datang dan pergi. Kekuasaan naik dan turun. Perjalanan kehidupan bangsa ke depan masih penuh dengan tantangan. Tetapi dengan ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Indonesia akan terus hidup dan berjaya sampai kapanpun. Dengan kesadaran itulah, saya akan menggunakan masa bakti saya yang terakhir nanti, untuk mempersembahkan kepada generasi berikutnya, sebuah Indonesia yang kuat karena adaptif, lentur tanpa meninggalkan prinsip, sebuah negeri yang menjaga keseimbangan antara eka dan bhinneka, antara kemerdekaan dan keadilan, serta antara keamanan dan kesejahteraan.

Insya Allah, di akhir masa bakti kami kelak, generasi kepemimpinan nasional yang baru akan siap untuk melanjutkan karya dan pengabdian, mewujudkan misi besar kita semua.

Karena itu, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrohim, mari kita singsingkan lengan baju untuk bersama-sama bekerja, mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.

Dirgahayu Indonesia!
Wassalamu alaikum Wr. Wb.

*****

Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan RI

Sumber :http://www.presidenri.go.id/index.php/pidato/2009/08/20/1210.html

0 comments

Post a Comment

Budayakan membaca sebelum berkomentar NO SPAM NO SARA
Jangan menaruh link aktif jika tetap nekat admin akan menandainya sebagai SPAM.